Senin, 05 Maret 2012

Bocorkan Dokumen ke WikiLeaks, Manning Didakwa

Proses pengadilan prajurit Amerika Serikat, Bradley Manning, dimulai di pengadilan militer Fort George G. Meade di Maryland pekan ini. Bagi beberapa orang dia pahlawan, namun bagi yang lainnya ia berbahaya bagi negara. Konon, Manning (24), sewaktu dinas di Irak, membocorkan ratusan ribu berkas militer dan diplomatik kepada WikiLeaks. Manning ditangkap Mei 2010, setelah hacker yang dipercayainya, melapor kepada pihak berwenang. Laki-laki Amerika ini antara lain dituduh berbahaya bagi keamanan negara. Kasus pembocoran paling menghebohkan menyangkut video Collateral Murder. Video ini memperlihatkan bagaimana helikopter tempur Amerika menembaki sekelompok warga sipil di atas ibukota Irak, Bagdad. Di antara sebelas korban, terdapat dua wartawan kantor berita Reuters. Manning juga dikabarkan menyerahkan 260 ribu nota diplomatik pada WikiLeaks. Oditur militer akan menuntut hukuman penjara seumur hidup, karena ini adalah kasus pembocoran terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Berprasangka Kasus Manning ditangani pengadilan militer. Juri harus mengambil putusan akhir. Tapi mampukah militer-milter dalam dewan juri bersikap netral terhadap mantan rekannya, kata Terry Gill, Guru Besar hukum militer di Amsterdam. “Mereka tentunya diberi instruksi. Dalam proses pengambil keputusan, mereka harus memperhatikan agar semua butir dakwaan lengkap dengan bukti-bukti kuat. Jika ada kekurangan di sana, maka dalam prinsipnya Manning bisa dinyatakan tidak bersalah. Meskipun demikian, kenyataan bahwa dia diadili pengadilan militer, citra dia sebagai militer dalam angkatan bersenjata, serta kesan yang dia berikan selama proses pengadilan, tentunya berdampak besar terhadap keputusan juri.” Menurut Gill, sikap Manning dalam proses akan sangat menentukan. Jika dia memberi kesan bahwa dia adalah mata-mata yang sengaja menyebabkan kerugian, maka hukuman yang diterimanya akan lebih tinggi. Lain halnya jika Manning bisa menunjukkan dia tidak mampu melihat secara menyeluruh akibat dari tindakannya. Dibenarkan? Pertanyaan penting dalam proses ini, apakah ulah Manning bisa dibenarkan dan, apakah itu termasuk perbuatan melawan hukum, kata pengacara Belanda Bart Stapert, spesialisasi kasus hak asasi manusia dan hukum Amerika. “Pendukung Manning dan WikiLeaks berulangkali menegaskan bahwa ulah Manning dapat dibenarkan. Bahkan jika ia melakukan perbuatannya secara sadar. Ini menyangkut informasi penting yang tidak bisa disembunyikan dari publik. Namun secara yuridis pendirian seperti ini sulit dipertahankan. Dan karena itu tim pembela memusatkan pembelaan pada situasi pribadi Manning sendiri." Pengacara Manning serta aktivis HAM berulangkali mempersoalkan kebijakan penjara yang “tidak manusiawi”. Sejak April tahun lalu, Manning ditahan di penjara lain yang menerapkan kebijakan yang lebih lunak. Menurut Stapert pengadilan militer tidak akan banyak memperhitungkan hal itu. Julian Assange Tim penyelidik militer Amerika menemukan nomor telpon milik Julian Assange pada komputer Manning. Perintis WikiLeaks ini tidak pernah mau memberitahu siapa sumber dia dalam tentara Amerika. Hubungan antara kedua orang tersebut penting di masa yang akan datang. Amerika menginginkan ekstradisi Assange. Bisa jadi, Manning, pada saat tertentu bersedia bersaksi melawan Assange sehingga ia bisa mendapatkan peringanan hukuman. Perhatian internasional Proses pengadilan prajurit Amerika ini banyak disorot media internasional. Sejauh ini Manning satu-satunya orang dalam kasus WikiLeaks, yang menghadap ke pengadilan. Padahal banyak orang lain yang terlibat, kata Stapert. “Banyak orang yang memanfaatkan informasi WikiLeaks untuk tujuan tertentu. Harian-harian terkemuka juga memakai informasi itu, untuk meningkatkan oplag mereka. Informasi ini sangat menarik bagi semua orang yang mengikuti dan tertarik pada kebijakan luar negeri. Tapi Bradley Manning lah yang menghadap ke pengadilan. Itu seharusnya tidak demikian. Hakim yang adil harus mempertimbangkan hal itu.” Gay yang frustrasi Khalayak Amerika tidak tahu bagaimana harus menanggapi kasus ini. Menurut beberapa orang Manning adalah pengkhianat negara. Sementara yang lainnya menganggapnya laki-laki gay yang frustrasi yang akibat kebijakan tentara Amerika, “Don’t Ask Don’t Tell”, mengalami krisis identitas. Di sisi lain ia dipuji banyak orang karena berani mengungkapkan kejahatan perang Amerika di Irak dan Afghanistan. Awal pekan ini mantan pakar intelijen ini dicalonkan untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Melalui nominasi ini, sekelompok anggota parlemen Islandia memohon perhatian atas posisi hukum yang lemah dari orang-orang pembocor rahasia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar